TUGAS JURNAL
METODOLOGI PENELITIAN
Pengertian Metode penelitian
Metode penelitian
adalah Rangkaian cara terstruktur atau sistematis yang digunakan oleh para peneliti dengan tujuan mendapatkan
jawaban yang tepat atas apa yang menjadi pertanyaan pada objek penelitian. Atau secara mudahnya arti metode penelitian adalah upaya untuk
mengetahui sesuatu dengan rangkaian sistematis.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah mendapatkan suatu rumusan hasil
dari suatu penelitian melalui proses mencari, menemukan, mengembangkan, serta
menguji suatu pengetahuan. Selain itu,
penelitian digunakan untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu permasalahan
yang ada. Suatu penelitian dapat
dikategorikan baik bila memenuhi unsur seperti spesifik, terbatas, bisa diukur,
dan bisa diperiksa dengan menunjukkan hasil penelitian. Berikut ini beberapa tujuan penelitian secara yaitu:
1.
Untuk mendapatkan pengetahuan baru
dalam beberapa bidang.
- Untuk mengembangkan pengetahuan yang telah ada.
- Menguji kebenaran dari pengetahuan sudah ada.
METODELOGI PENELITIAN PADA JURNAL GETARAN MEKANIK
1.
ANALISIS GETARAN PADA BANTALAN LUNCUR YANG DIAKIBATKAN OLEH
PENGARUH KEKENTALAN PELUMASAN
Perancangan
Model Penelitian. Pada penelitian ini akan dirancang suatu simulasi bantalan
luncur yang bisa diaplikasikan kedalam equipment-equipment
seperti pompa dan kompresor yang merupakan bentuk sederhana dari equipment di bidang industri. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis spektrum getaran yang ditimbulkan
pada bantalan luncur (sliding bearing)
dengan pengaruh kecepatan aliran dan kekentalan pelumasannya.
Model Penelitian
terdiri atas: 1) motor listrik tiga phase dengan daya outpout 4 hp; 2) roda
gigi dan gearbox; 3) pompa Oli serta
Tanki Oli; 4) bantalan luncur beserta dudukannya. Perangkat penelitian: 1)
Sensor Accelerometer; 2) Inverter; 3) Digital signal Analyzer “OnoSokki”; 4) Perangkat Komputer beserta software “OnoSokki”
JENIS METODE PENELITIAN
Pada penulisan ini metode yang digunakan adalah “Metode
Penelitian Kuantitatif” yang merupakan salah satu jenis penelitian
yang terperinci, sistematis, dan terstruktur. Metode penelitian ini
memfokuskan pada penggunaan angka. Selain itu, penelitian ini juga
menggunakan tabel, grafik, dan diagram sebagai untuk menunjukkan hasil data
yang didapat.
Getaran
yang terjadi pada sebuah piranti atau instrument yang kita gunakan seringkali
menimbulkan ketidaknyamanan. Tidak hanya itu, getaran yang berlebihan pada
piranti tersebut cepat atau lambat akan menyebabkan kerusakan-kerusakan pada
komponen-komponen sistem. Oleh karena itu, penting kiranya untuk mendeteksi
getaran dan selanjutnya dilakukan usaha untuk meminimalisasi getaran yang
terjadi sehingga kenyamanan dapat diraih dan kerusakan yang ditimbulkan dapat
diminimalisasi atau bahkan dihilangkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui getaran yang terjadi pada footrest sepeda motor tipe matic dan
non-matic. Selain itu juga mengetahui sejauh mana perbedaan getaran yang
terjadi pada footrest sepeda motor tipe matic dan non-matic. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian terhadap bahan (objek)
yang dalam hal ini adalah dua sepeda motor tipe matic dan non-matic dengan menggunakan
alat uji (Accelerometer). Pada footrest sepeda motor non-matic diperoleh
karakteristik getaran yaitu simpangan terjauh (amplitudo) pada masing-masing
arah sumbu x, y dan z berturut-turut adalah 2, 741 cm, 1,882 cm, dan 1,415 cm.
Adapun kecepatan rata-rata pada masing-masing arah sumbu x, y dan z
berturut-turut adalah 2,908 cm/s, 1,893 cm/s, dan 1,204 cm/s. Dan untuk
percepatan rata-rata pada tiap arah sumbu x, y dan z berturut-turut adalah
1,701 cm/s2, 1,146 cm/s2 dan 0,663 cm/s2.
Sedangkan footrest sepeda motor matic diperoleh karakteristik getaran yaitu
bahwa simpangan terjauh (amplitudo) pada masing-masing arah sumbu x, y, dan z
berturut-turut adalah sebesar 1,590 cm, 0,826 cm, dan 1,268 cm. Adapun
kecepatan rata-rata pada masing-masing arah sumbu x, y dan z berturut-turut
adalah 1,077 cm/s, 0,5301 cm/s, dan 0,6343 cm/s. Dan untuk percepatan rata-rata
pada tiap arah sumbu x, y dan z berturut-turut adalah 0,8627 cm/s2,
0,3747 cm/s2, dan 0,3993 cm/s2.
JENIS METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini metode yang
digunakan adalah “Metode Penelitian Kualitatif” yang Merupakan riset
yang bersifat penejalasan dan menggunakan analisis. Dalam metode ini, proses
penelitian lebih diperlihatkan dan landasan teori yang digunakan juga lebih
fokus. Penelitian ini lebih subjektif jika dibandingkan dengan penelitian
kuantitatif.
3.
ANALISIS RESPON SISTEM GETARAN PADA MESIN TORAK
Getaran
merupakan suatu fenomena yang tidak mungkin bisa dihindari dari suatu sistem
kerja mesin, begitupun pada mesin torak (piston engine). Getaran pada mesin
torak dibatas normal tentunya tidak akan menggangu atau menurunkan performa
kerja mesin, akan tetap getaran yang terjadi secara kontinu, seiring dengan
jalannya waktu dapat menurunkan kenyamanan dan presisi kerja mesin yang
terjadi. Model matematika dari sistem getaran pada mesin torak sangat dibutuhkan
dalam hal ini, model matematika yang dibuat untuk kemudian dianalisis dan
dideskripsikan, dapat dijadikan masukan atau pedoman untuk menentukan lagkah
teknik pada saat di lapangan ketika dijumpai kondisi mesin yang sudah tidak
lagi baik atau rusak. Acuan sistem kerja mesin torak dalam penelitian ini
mengacu pada mesin torak secara umum atau pada kendaraan roa dua (125 CC).
Secara umum
metode dalam penelitian ini menerapkan studi literatur dan pengembangan model
serta enelitian lapangan. Adapun tahap
rinciannya sebagai berikut:
a) Identifikasi dan pengumpulan
informasi yang relevan terhadap getaran pada mesin torak (literature dan lapangan).
b) Membentuk asumsi dasar
sebagai acuan untuk simplifikasi dan pembatasan masalah.
c) Formulasi masalah dengan
deskripsi matematika atau pembentukan model.
d) Melakukan analisis untuk
mencari solusi matematis.
e) Simulasi numerik.
f) Interpretasi solusi dan
validasi model.
JENIS METODE PENELITIAN
Pada
kali ini metode yang digunakan adalah metode “Penelitian Studi kasus”
yang mana pada dasarnya mempelajari
secara intensif seseorang individu atau kelompok yang dipandang mengalami kasus
tertentu. Misalnya, mempelajari secara khusus kepala sekolah yang tidak
disiplin dalam bekerja. Terhadap kasus tersebut peneliti mempelajarinya secara
mendalam dan dalam kurun waktu cukup lama. Mendalam, artinya mengungkap semua
variable yang dapat menyebabkan terjadinya kasus tersebut dari berbagai aspek.